MediaInformasi Islam - Perceraian sering kali terjadi di sosial kehidupan kita, maka
bagaimana menyikapi dan mencari tahu mengenangi penanggulangan agar keluarga
bahagia dan tidak adanya perceraian, jadilah kita suami yang baik dan jadikan
lah kita istri-istri yang baik agar dalam dunia atau urusan duniawi mampu
menyeimbangkan bersama dalam kehidupan sakienah mawaddah warrohmah,Seseorang
isteri yang baik atau perempuan solehah menggambarkan sebagai harta simpanan
yang terbaik untuk suami.
Seperti dirawyatkan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, "Mahukah kalian kuberitahu sesuatu harta simpanan (perhiasan) yang amat baik? yakni perempuan solehah, yang apabila kalian melihatnya, dia amat menarik . Apabila kalian perintah, ia patuh. dan juga apabila ditinggal pergi, ia senantiasa melindungi diri serta harta suaminya." - (Riwayat Abu Dawud)
Wanita atau sang isteri jika dilihat ia
menyenangkan, itu disebabkan budi yang luhur, baju bersih, dandanan yang serasi
di hadapan suaminya dan juga berupaya yang terbaik untuk tampak menarik hanya
di depan suami dan juga anak - anaknya.
Jika diperintahkan, ia akan patuh, menampilkan
ketaatan dan juga baktinya pada suaminya. ia pingin senantiasa membagikan
kepuasan untuk suaminya.
Senantiasa memelihara diri dan juga harta
suaminya, menggambarkan betapa besar kekokohan agama serta ketebalan imannya
terhadap Allah SWT dan Rasul - Nya. Apabila suaminya tidak ada, ia senantiasa
memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.
Bila seseorang perempuan tidak solehah serta
memiliki watak atau kerutinan yang buruk, suka menyusahkan suaminya tentulah
itu bukan perhiasan untuk seseorang suami. Bahkan, boleh jadi suami tidak suka
bersamanya, kemudian menceritakannya.
Jika para isteri menginginkan rumah tangga yang
senang di dunia dan juga akhirat, buanglah jauh - jauh 7 watak ini. bila tidak,
maka celakalah di dunia serta akhirat . Adapun 7 kategori perempuan yang kerap diceraikan suami seperti
yang dilansir dari eberita.org, yakni:
1. Tidak memiliki rasa malu . Istrai yang tidak malu selalu melakukan perihal
yang dilarang Allah SWT, ia jauh dari sifat takwa dan juga banyak menerapkan
perbuatan maksiat.
2. Ausyarah (kotor) ialah tidak pandai mengendalikan rumah, malas mengemas
diri, dan juga malas melakukan apa - apa sehingga dirinya, anak - anak dan
rumahnya kotor serta tidak menyenangkan.
3. Asysyakasah (berani ) yaitu, suka membebankan suaminya di luar kemampuannya
sampai - sampai mendesak suami melaksanakan perihal perihal yang dimurkai Allah
SWT.
4. Innah (menentang ) yang tidak mahu diperintah suaminya untuk melaksanakan
perihal yang baik. Berani melanggar apa yang diperintahkan, terlebih lagi
menentang si suami dengan senantiasa menggelar maksiat.
5. Bitnah (mementingkan isi perut serta banyak menuntut) yang tidak suka
berinfak dan enggan mengeluarkan zakat.
Selalu mengumpulkan harta kekayaan serta mengenyangkan perut dengan makanan -
makanan yang tiada habisnya.
Tidak terlintas dibenaknya buat menyumbangkan kepada fakir miskin dan juga anak
yatim. Untuk memenuhi seluruh kemauan nafsunya, ia mendesak suaminya untuk
mengadakan hal - hal yang boleh mendatangkan kemurkaan Allah SWT.
6. Bahriyah (menyuruh suami untuk berbuat jahat) yaitu, senantiasa menghalangi
suami untuk berbuat baik.
7. Tidak aktif yakni malas berbuat apa - apa. Tidak memiliki kemauan untuk
menambahkan ilmu duniawi ataupun ukhrawi.