Allah telah menyediakan dua tempat kembali bagi setiap ciptaan-Nya. Namun, kedua tempat itu sungguh berlawanan. Satu tempat diperuntukkan bagi ciptaan-Nya yang sering berbuat maksiat dan tempat lainnya diberikan untuk ciptaan-Nya yang beriman. Allah telah menyiapkan kenikmatan yang sungguh luar biasa bagi hamba-Nya yang ingin bertaqwa dan beriman kepada-Nya. Salah satunya adalah adanya surga di hari akhir kelak.
Dalam beberapa dalil dijelaskan bahwa akan ada bidadari di dalam surga yang akan menyambut penghuninya. Mempelajari kenikmatan dalam surga akan memberikan kita semangat agar berperilaku lebih baik lagi.
Surga adalah tempat yang dipenuhi dengan kenikmatan luar biasa yang tidak bisa kita temukan di dunia. Semua yang kita inginkan akan terwujud di dalam surga. Bahkan, Allah telah menyediakan bidadari untuk menyambut kedatangan para penghuni surga. Siapa yang tidak ingin melihat dan bertemu dengan bidadari ciptaan Allah ini? Pastinya semua orang ingin.
Salah satu istri Rasulullah menceritakan penggambaran surga dan bidadari tersebut, baik dalam pesonanya, akhlak, kedudukan dan kecantikan fisiknya. Ia membandingkan bidadari dengan wanita Muslimah.Ummu Salamah bertanya tentang firman Allah mengenai bidadari yang bermata jelita atau Hurun ‘In.
Rasul menjawab jika Hurun adalah putih. Sedangkan ‘In ialah bermata besar yang berwarna kekuning-kuningan atau blonde. Wanita haura’ bisa dikatakan sebagai sayap burung elang atau nasar.
Ummu Salamah melanjutkan bertanya tentang maksud firman-Nya pada Rasul, bidadari tersebut seakan-akan menjadi permata yang disimpan baik, kulit mereka berwarna putih seperti putihnya mutiara dalam kerang. Bahkan mereka tidak pernah disentuh tangan siapa saja. Ia bertanya apa maksud di dalam surga terdapat bidadari-bidadari yang cantik rupanya dan baik akhlaknya. Rasulullah menjawab bahwa memang benar bidadari surga memiliki akhlak yang mulia dan rupa yang begitu cantik.
Ummu Salamah pun kembali bertanya mengenai maksud bidadari disimpan bagaikan telur yang tersimpan baik. Rasul menjawab bahwa ketipisan dan kelembutan kulit mereka seperti ketipisan dan kelembutan kulit yang dilihat di dalam telur. Akhlaknya yang mulia, rupanya yang cantik, kulitnya yang lembut dan tipis berwarna putih, dan matanya yang jelita. Tak sampai disitu, Ummu Salamah kembali bertanya mengenai maksud dari ‘Uruban atraba.
Bidadari itulah wanita yang tertahan di dunia dalam tua renta, kotor bulus alisnya, dan penglihatannya kabur. Kemudian, Allah menciptakannya menjadi perawan-perawan muda. Sedangkan, ‘Uruban berarti selalu cinta dan rindu pada suaminya dan Atraba berarti sebaya.
Berdasarkan penjelasan gambaran bidadari surga Allah di atas, kita menjadi tahu gambaran secara detail mengenai bidadari, baik akhlak maupun kecantikan rupanya. Hal yang perlu kita tahu adalah bidadari tidak hanya diperuntukkan bagi laki-laki tapi Allah juga menyediakan bidadari bagi wanita sehingga sempurnalah kenikmatan setiap penghuni surga. Itulah balasan bagi mereka yang beriman dan bertaqwa pada Allah.
Sebagai seorang muslim, kita bisa menjadikan hal ini sebagai dorongan atau motivasi agar berbuat lebih baik lagi. Kenikmatan dalam surga memanglah sangat luar biasa. Tapi untuk mendapatkannya tidak semudah yang kita bayangkan. Kita harus memperbanyak ibadah, amalan, dan sunnah Rasul. Mendekatkan diri pada Allah akan memudahkan kita untuk terhindar dari godaan setan yang terkutuk sehingga tidak melakukan perbuatan maksiat