Istri Mukminat Jadi Penolong Suami. “Dari Tsauban, ia berkata, ‘Tatkala
turun (hukum) mengenai emas dan perak, mereka(para sahabat) berkata,
‘Harta apa yang harus kita bawa?’ Umar berkata, ‘Aku akan mengetahui hal
itu untuk kalian.’ Ia mempercepat tunggangannya dan menemui Nabi Saw.
dan saat itu aku berada dibelakang beliau. Maka, Umar berkata, ‘wahai
Rasulullah, harta apa yang harus kita bawa?’ Beliau bersabda, ‘hendaklah
setiap kalian membawa hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa
berdzikir, dan istri mukminat yang dapat menolong setiap orang dari
kalian untuk kepentingan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).
Istri yang beriman dan taat kepada suami merupakan anugerah yang paling
berharga bagi seorang suami. Tidak mudah mendapat istri seperti itu.
Seorang laki-laki bisa memperistri perempuan yang ia inginkan, tetapi
hanya sedikit orang yang mendapat istri shalihah, serta taat kepada
Allah Swt., Rasulullah Saw., dan suami dengan sepenuh hati.
Berdasarkan hadits tersebut, seorang isri mukminat laksana harta yang
pantas dijadikan bekal dalam menempuh kehidupan guna menggapai
kebahagiaan. Selama ia mendampingi suami dengan setulus hati, maka
apapun kehidupan yang mereka hadapi---baik dalam keadaan kekurangan
maupun kelebihan atau sulit maupun senang akan berjalan dengan baik dan
bahagia.
Secara tidak langsung, hadits tersebut menjadi peringatan bagi kaum
perempuan agar berusaha menjadi istri shalihah yang mencerminkan
kepribadian yang taat kepada Allah Swt., dan rasul-Nya, serta menunjukan
pengabdian kepada suami.