Ketika suami sudah mapan secara finansial, biasanya gaya dan penampilanya sedikit berbeda, dan keinginannya semakin banyak. Dan yang paling sering didengar dan terjadi, adalah “suami ingin menikah lagi (poligami)”.
Jangan Alasan "Sunnah Nabi" Jika Hanya Ingin
Entah merasa bosan dengan istrinya, atau seorang istri sudah lelah melayani suaminya.
Ketika seorang
istri mendengar ungkapan suaminya “sayang... ijinkan saya menikah lagi”.
Suara itu bagaikan petir di siang bolong, seandainya kepala itu bukan
ciptaan Allah SWT, kira-kita bisa pecah berkeping-keping.
Seorang suami
yang seperti ini seolah-olah tidak pernah menghargai jerih payah
istrinya yang selama ini telah rela sengsara bersamanya, memberinya
anak, dan memberikan kebahagiaan.
Seorang
laki-laki ingin memanjakan bir4hinya dengan menikah lagi tetapi dia lupa
bahwa dia telah membuat istrinya menderita. Bukankah tujuan utama
menikah itu ingin bahagia dan saling membahagiakan.
Seringkali
seorang suami bilang " ini sunnah". Sang istri-pun menjawab dengan
singkat " kenapa tidak mengambil sunnah yang lain, seperti sholat
sunnah, dan memperbanyak puasa sunnah. Dengan puasa sunnah dijamin
bir4hi tidak akan garang seperti permintaan menikah lagi.
Jika ada
seorang suami ingin menikah lagi dengan alasan “Sunnah Rasul”, hendaknya
seorang wanita (istri) menyampaikan kepada suaminya pertanyaan seputar
sunnah-sunnah Rasulullah SAW yang tidak pernah terlewatkan dalam
hidupnya.
Rasulullah SAW
memang poligami, tetapi beliau menjaga sholat lima waktu tepat waktu,
dan berjamaah, sholat sunnahnya tidak pernah berkurang sedikitpun.
Sholat tahajjud setiap malam tidak pernah terlewatkan, hingga kakinya
bengkak. Sholat Rowatib dan Dhuha, juga sangat tertib, dan tidak pernah
terlewatkan, begitu juga dengan sholat witirnya.
Puasa sunnah
juga tidak ada yang terlewatkan, juga perhatian terhadap fakir dan
miskin, anak Yatim. Tidak ada yang terlewat sedikit-pun. Jika ingin
poligami, silahkan yang seperti sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW,
terlaksana dan rutin, baru melakukan Sunnah Poligami.