Kita Ummat Manusia Memang dalam hidup ini selalu tergelimbang dengan
DOSA, baik itu dosa besar maupun dosa kecil, nah sangat sulit untuk kita
menghindari dari melakukan dosa, padahal dosa itu sendiri bukan lah hal
yang sepele, GANJARANNYA API YAITU Neraka !! Sangat menakutkan Maka
dari itu mari kita sama sama Untuk bertaubat dan mengenali Dosa dosa
yang senantiasa mengalir meski kita sudah tidak ada,, baca artikel ini
hingga akhir dan jangan lupa di sebarkan !!
Sebagian manusia bisa dengan mudah melakukan perbuatan dosa dalam
kehidupan sehari-hari. Karena seringnya dilakukan, tindakan tersebut
terkadang dianggap biasa sehingga tidak terasa seperti dosa. Padahal
dosa bukanlah perkara main-main.
Balasannya mutlak neraka yang sudah disiapkan Allah SWT bagi hamba-Nya
yang ingkar. Ternyata, setelah meninggal tanggungjawab terhadap dosa
maksiat yang pernah dilakukan tidak terputus begitu saja.
Selama perbuatan maksiat tersebut masih berdampak dan berpengaruh kepada
orang lain, maka dosanya akan tetap mengalir kepada pelakunya meski Ia
sudah meninggal. Apa saja dosa-dosa tersebut? Berikut ulasannya.
Jika biasanya kita mengenal amal jariyah yang pahalanya mengalir meski
sudah meninggal, maka ada juga dosa jariyah yang di janjikan Allah SWT
akan diterima manusia. Saat sudah meninggal, seseorang akan tetap
mendapatkan dosa karena perbuatannya semasa di dunia masih berpengaruh
buruk terhadap orang lain.
Padahal di alam barzah manusia sangat membutuhkan limpahan pahala
sebagai pertolongan mereka menunggu hari kiamat. Namun karena dosa
jariyah ini mereka justru harus menanggung dosa-dosa yang dilakukan
orang lain, akibat pengaruh atas tindakan maksiat yang pernah Ia lakukan
semasa hidup.
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa
yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan
segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh
Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)
Lantas apa saja dosa yang akan terus mengalir ini?
1. Menjadi Pelopor Maksiat
Pelopor merupakan orang yang pertama melakukan suatu tindakan sehingga
yang lain turut mengikuti. Pengikutnya bersedia meniru baik dengan
paksaan maupun tanpa diminta sama sekali. Kondisi ini akan sangat bagus
jika menjadi pelopor untuk tujuan yang baik. Namun bagaimana jika
menjadi pelopor maksiat?
Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Siapa yang mempelopori satu
kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan
itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya,
tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).
Orang yang menjadi pelopor ini sama sekali tidak mengajak orang di
lingkungannya untuk berbuat maksiat serupa. Ia juga tidak memberikan
motivasi kepada orang lain untuk mengikutinya. Namun karena perbuatannya
ini Ia berhasil menginsipirasi orang lain melakukan maksiat serupa.
Itulah mengapa anak Nabi Adam, Qabil, yang menjadi orang pertama yang
membunuh manusia harus bertangungjawab atas semua kasus pembunuhan di
alam ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam
yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan
darah itu.” (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 dan yang lainnya).
Tidak bisa dibayangkan, bagaimana dosa yang akan ditanggung pelopor dan
pendesign rok mini, baju you can see, penyebar video porno dan masih
banyak tindak maksiat lainnya. Sebagai pelopor dosa mereka akan terus
mengalir hingga hari kiamat kelak.
2. Mengajak Orang lain Melakukan Kesesatan dan Maksiat
Berbeda dengan pelopor yang hanya menginspirasi orang lain, orang yang
satu ini dengan nyata mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan
tindakan maksiat. Merekalah merupakan juru dakwah kesesatan, atau mereka
yang mempropagandakan kemaksiatan.
Dalam Alquran Allah SWT menceritakan bagaimana orang kafir kelak akan
menerima dosa dari kekufurannya. Belum lagi dengan dosa-dosa orang-orang
yang juga mereka sesatkan.
“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan
berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui
sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).”(QS. an-Nahl: 25)
Ayat ini memiliki makna yang sama dengan hadis dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti
dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad
9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).
Contoh mudah terkait hadist ini adalah orang-orang yang menjadi
propaganda kesesatan, mereka menyebarkan pemikiran-pemikiran yang
menyimpang, mengajak masyarakat untuk berbuat kesyirikan dan bid’ah.
Merekalah para pemilik dosa jariyah, lantas bagaimana dosa mereka?
Selama masih ada manusia yang mengikuti apa yang mereka serukan, maka
selama itu pula orang ini turut mendapatkan limpahan dosa, sekalipun dia
sudah dikubur tanah.
Termasuk juga mereka yang mengiklankan maksiat, memotivasi orang lain
untuk berbuat dosa, sekalipun dia sendiri tidak melakukannya, namun dia
tetap mendapatkan dosa dari setiap orang yang mengikutinya.
Semoga kita lebih berhati-hati dalam bertindak, dan lebih banyak
melakukan amal shaleh dibanding dosa-dosa maksiat. Karena hidup tidak
hanya semata di dunia lalu selesai ketika sudah meninggal. Namun
perjalanan masih panjang untuk menuju kehidupan yang kekal.
Terimakasih telah membaca artikel ini semoga bermanfaat jangan lupa
untuk di sebarkan ya!! semoga apa yang anda bacakan hari ini menjadi
pedoman hidup buat Anda sendiri dan setidaknya buat orang lain, semoga
Allah selalu melindungi kita dari dosa dosa yang Mengalir sampai kita
sudah tiada AMIIIIN
Sumber : http://www.infoyunik.com/
CAR,FOREX,HOME DESIGN