Seorang suami sudah pasti menjadi imam dan pemimpin di keluarganya. Tak hanya itu, mencari nafkah dan mendidik anak serta istrinya juga wajib dilakukan. Oleh karena itu, tanggung jawabnya lebih besar. Namun di jaman sekarang ini, malah banyak suami yang merugi.
Kekeliruan terbesar adalah ayah yang selalu memikirkan masalah uang dan nafkah saja. memang masalah ini juga tanggung jawabnya, tapi bagaimana dengan masalah lain? seperti pendidikan anaknya.
Sebagai ayah, kebanyakan mereka menyalahkan istrinya jika terjadi sesuatu pada pendidikan anaknya. Mereka hanya bisa berkeluh kesah terhadap kinerja istrinya terhadap anaknya. Ya, memang istri memiliki tanggungjawab dalam dunia pendidikan anak. Hanya saja, tugas istri itu bukan hanya itu. Ada hal lain juga yang menjadi perhatiannya. Maka wajar, jika seorang istri mengalami kesulitan dalam mendidik anak.
Nah, di sinilah seharusnya seorang suami memahami posisinya sebagai ayah. Anda seharusnya tidak melepaskan begitu saja tanggungjawab dalam mendidik anak. Sebab, jika terjadi sesuatu pada sang anak, maka Andalah yang harus mempertanggungjawabkannya. Hal ini sudah menjadi ketentuan, atas janji yang Anda ungkapkan ketika ijab qabul. Di mana, ijab qabul itu bermakna bahwa Anda siap menanggung segala dosa dari istri dan anak-anak Anda.
Agar istri dan anak Anda tidak melakukan perbuatan dosa, maka memberikan pendidikan yang baik adalah hal yang harus dilakukan. Jika Anda tak mampu memberikan pelajaran, setidaknya Anda memperhatikan. Berilah perhatian pada anak dalam masalah pendidikannya. Sehingga, anak akan termotivasi dalam berlajar.
Ingatlah, dalam keluarga, Anda dipandang sebagai sosok kuat dan berkepribadian sangat dibutuhkan sang anak menyongsong masa depan. Maka, jangan kecewakan anak Anda. Tunjukanlah bahwa apa yang anak Anda sangka mengenai hal baik Anda itu adalah benar.