Masih segar di ingatan kamu mengenai cobaan yang tengah mendera salah satu artis kenamaan ibukota, Julia Perez yang kini masih berjuang untuk melawan sakit kanker serviks.
Kesehatan Jupe, sapaan akrabnya,
masih naik turun akibat kondisi sakit kanker mulut rahim. Tentu dukungan
dan segala doa dipanjatkan oleh semua penggemar setia sekaligus
masyarakat Indonesia, dan Grid.ID tentunya untuk kesembuhan sang bintang
layar kaca tersebut.
Timbul pertanyaan, apakah seseorang yang divonis menderita kanker serviks sudah tidak dapat disembuhkan?
Sebelum kita mengira-ngira soal kepastiannya, berikut pemaparan lengkap mengenai gejala kanker serviks yang banyak menyerang leher rahim wanita yang aktif secara seksual. Ini kutipan Grid.ID yang bersumber dari Nova.id mengenai kanker serviks.
Apa itu kanker serviks dan apa penyebabnya?
Leher rahim yang dimaksud adalah area antara pintu masuk “miss V” menuju rahim. Penyebabnya adalah humanpapilloma virus (HPV ).
Jenis virus HPV yang paling berbahaya adalah HPV 16 dan HPV 18. Mengerikan, 70 persen kasus kanker serviks meninggal karena virus itu. Di daerah leher rahim itulah, biasanya virus itu bercokol.
Siapa yang termasuk rawan menderita kanker serviks?
Sebelum kita mengira-ngira soal kepastiannya, berikut pemaparan lengkap mengenai gejala kanker serviks yang banyak menyerang leher rahim wanita yang aktif secara seksual. Ini kutipan Grid.ID yang bersumber dari Nova.id mengenai kanker serviks.
Apa itu kanker serviks dan apa penyebabnya?
Leher rahim yang dimaksud adalah area antara pintu masuk “miss V” menuju rahim. Penyebabnya adalah humanpapilloma virus (HPV ).
Jenis virus HPV yang paling berbahaya adalah HPV 16 dan HPV 18. Mengerikan, 70 persen kasus kanker serviks meninggal karena virus itu. Di daerah leher rahim itulah, biasanya virus itu bercokol.
Siapa yang termasuk rawan menderita kanker serviks?
Umumnya, penyakit ini muncul pada
wanita usia 30 – 45 tahun. Jumlah penderita kanker serviks di Indonesia
cukup mengejutkan. Diperkirakan, setiap hari muncul 40 – 45 kasus baru,
dan 20-25 wanita meninggal karena kanker serviks.
Kanker serviks bisa ditangani, jika sejak stadium awal sudah
ditemukan adanya gejala yang mengarah ke penyakit tersebut. Sayangnya,
sebagian besar penderita baru menyadari, bahwa dirinya menderita kanekr
servis pada stadium lanjut. Bahkan banyak yang baru ketahuan setelah
stadium 4. Seperti yang dialami Jupe, ia baru tahu menderita kanker
serviks pada stadium 3.
Bagaimana mengenali gejala kanker serviks sejak dini?
1. Terjadi perdarahan dari “Miss V”, diluar kebiasaan. Biasanya terjadi usai hubungan intim di luar masa haid.
2. Keluar cairan berbau dari “Miss V”, berwarna merah muda, cokelat, pucat disertai bercak darah.
3. Sakit bila berhubungan intim.
4. Siklus haid berubah tanpa tahu penyebabnya.
Lakukan 6 langkah pencegahan dan penanganan kanker serviks berikut ini:
1. Vaksinasi bivalen untuk mencegah infeksi HPV 16 dan 18, serta
2. Pap Smear sebagai skrining kanker serviks.
3. Radioterapi menjadi upaya alternatif di stadium awal.
4. Operasi bila terdiagnosis pada tingkat awal.
5. Kombinasi, kemoterapi dan radioterapi, untuk stadium lanjut
6. Pengangkatan rahim (histerektomi).
Demikian informasi ini semoga dapat menambah wawasan Anda , dan membuat Anda semakin Waspada !!
Bagaimana mengenali gejala kanker serviks sejak dini?
1. Terjadi perdarahan dari “Miss V”, diluar kebiasaan. Biasanya terjadi usai hubungan intim di luar masa haid.
3. Sakit bila berhubungan intim.
4. Siklus haid berubah tanpa tahu penyebabnya.
Lakukan 6 langkah pencegahan dan penanganan kanker serviks berikut ini:
1. Vaksinasi bivalen untuk mencegah infeksi HPV 16 dan 18, serta
2. Pap Smear sebagai skrining kanker serviks.
3. Radioterapi menjadi upaya alternatif di stadium awal.
4. Operasi bila terdiagnosis pada tingkat awal.
5. Kombinasi, kemoterapi dan radioterapi, untuk stadium lanjut
6. Pengangkatan rahim (histerektomi).
Demikian informasi ini semoga dapat menambah wawasan Anda , dan membuat Anda semakin Waspada !!