membangun satu restoran yagn menjual paketan murah, jadi ya bisa disebut bisnis disini lumayan laris.
Th. ke2 usaha ini aku jalani, tak tahu darimana datangnya gel4nd4ngan
ini, setiap hari dia berkeliling di depan hotelku. Banyak bos bos toko
samping mengata katai dia bau, kotor, serta bisa jadi sumber kesialan
buat bisnis mereka, jadi mereka kurang ingin mendekatinya. Karena
setiap hari restoranku tentu menyisakan makanan, jadi setiap restoranku
sudah tutup, tunggu sampai semuanya pekerja sudah pulang, aku akan
berikan sisa makan yang dibungkus jadi paketan, aku sumbangkan untuk dia
makan.
Karna fikirku dari pada dibuang sayang, mending kasih dia makan.
Seiring berjalannya waktu, dia pelan pelan jadi terbiasa untuk datang
ambil makanan, meskipn aku tidak tahu dia tidur di mana, namun setiap
hari, diwaktu makan, dia tentu datang berdiri bersiap siap menerima
makanan. Jadi ada 1 hari dia tidak datang, aku pasti tidak terbiasa!
5 th. berlalu, satu hari, gel4nd4ngan itu menghilang. Mulai sejak hari
itu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Aku fikir, mungkin dia
sudah pindah ke tempat lain, ke kota yang lebih jauh dari sini. 1 pagi,
ketika lagi siap siap mempersiapkan bisnis hari ini, aku lihat sebuah
mobil baru di
depan toko. Aku biasa saja karna mungkin saja itu mobil tamu yang hari ini datang.
Dari dalam mobil, turunlah 2 orang serta jalan menuju ke arahku. Aku
tidak kenal, aku tiba tiba merasa takut, mereka ingin ngapain!?
Mereka berjalan mendekat sampai tersisa jarak beberapa cm di depan mataku, sambil bertanya, " Numpang tanya, Pak David? "
Aku menjawab sejujur jujurnya, serta mereka tiba tiba berlutut
memberi hormat. Mereka menariku serta menceritakan apa yang terjadi
sampai aku mengerti sekarang.
Ternyata, anak muda dalam mobil ini yaitu anak dari gel4nd4ngan tersebut
. Ayahnya menghilang dari rumah 10 th. yang lalu karena penyakit yang
dideritanya.
10 th. mereka mencari ayahnya namun hasilnya nihil. Sampai pada kemarin
ayah anak ini kembali serta mereka segera mengantarkannya ke rumah
sakit.
Waktu ayahnya sadar, kata pertama yang terucap dari mulutnya yaitu dia
ingin menemui orang yang baik hati itu. Orang yang baik hati itu
ternyata adalah aku!
Waktu aku sampai dirumah sakit, aku melihat dikelilingi keluarganya dan tampaknya dia sudah sehat ya.
Sesudah ngobrol lama, untuk membalas budi aku, mereka memberikan aku
sebuah amplop yang berisikan uang yang cukup banyak! Tidak hanya itu,
bahkan juga mobil baru yang mengkilap di depan hotelku tadi mereka
hadiahkan untukku!
Aku menolak, tetapi ayah anak ini berlutut di depanku meminta aku untuk menerimanya.
Sejak saat itulah, setiap tahunnya ayah anak ini akan datang makan di
sini. Duduk, ngobrol, serta makan makanan paket yang khusus dibuatkan
untuk mereka. Bila waktu itu aku tidak membantunya, mungkin ayah ini
sudah meninggal karena kelaparan.
Satu kebaikan kita, bila tidak minta pamrih, percayalah " hadiah " yang lebih besar sedang menanti di depan kita!