loading...

MERINDING...Apakah Setiap Malam Jumat, Ruh Orang Meninggal Selalu Kembali? Begini Penjelasanya...

Sahabat Islami, Kematian memang satu takdir yang kita sendiri tidak tahu kapan akan datangnya ajal dari seorang manusia. Saat salah satu seseorang sudah kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ruhnya akan berpisah dengan jasadnya. Dengan begitu, segala urusan dunia akan terhenti. Ia tidak bisa lagi memperbanyak amalannya. Ia cuma tinggal menanti datangnya saat pertanggungjawaban atas apa yang ia lakukan selama masa hidup didunia. 
Tetapi ada kalanya ruh­ruh orang meninggal akan kembali ke rumah. Menurut hadis Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, ruh­ruh ini turun ke langit dunia serta berhenti dirumah keluarganya setiap malam Jumat. Disana ruh meminta belas kasihan keluarga yang masih hidup didunia agar kirim doa serta ayat­ayat Al­Quran. Hanya berikut satu­satunya bekal tambahan ruh itu untuk menjalani kehidupan di alam barzah. 
Dalam hadis Rasulullah yang tercatat dalam kitab Hadiyatul karya Abul Hasan Ali bin Ahmad bin Yusuf bin Ja’far Al­Hakkari menceritakan tentang bagaimana keadaan arwah­arwah ini saat mendatangi rumahnya serta dan menjenguk keluarganya. Masing­masing mereka memanggil­manggil hingga 1000 kali dengan suara yang memelas serta meminta belas kasihan dari keluarganya yang masih hidup. Walau mereka telah tiada, ternyata masih membutuhkan kasih sayang kita agar ingin mengingat serta mendoakannya. 
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Sesungguhnya ruh­ruh orang mukmin datang setiap malam jumat pada langit dunia. Lalu mereka berdiri di depan pintu­pintu rumah mereka. Masing­masing mereka memanggil­manggil dengan nada yang memelas, ‘Wahai istriku (suamiku), anakku, keluargaku, serta kerabatku! Sayangilah kami dengan sesuatu, maka Allah akan merahmati kalian. Ingatlah kami, jangan kalian lupakan! Sayangilah kami dalam keterasingan kami, minimnya kemampuan kami serta segala apa yang kami ada di dalamnya. Sesungguhnya kami ada dalam tempat yang terpencil, kesusahan yang yang panjang serta duka yang dalam. Sayangilah kami, maka Allah akan menyayangi kalian. Jangan kalian kikir kepada kami dengan memberikan doa, shadaqah serta tasbih. Semoga Allah memberikan rasa nyaman kepada kami, sebelum kalian sama seperti kami. Sungguh rugi! Sungguh menyesal! Wahai hamba Allah! Dengarkanlah ucapan kami, serta jangan lupakan kami. Kalian tahu kalau keutamaan yang ada di tangan kalian saat ini adalah keutamaan yang sebelumnya milik kami. Sesaat kami tidak menafkahkannya untuk taat pada Allah. 
Kami tidak mau pada kebenaran, hingga ia jadi musibah untuk kami. Manfaatnya diberikan pada orang lain, sesaat pertanggungjawaban dan siksanya diberikan kepada kami’. ” 
Rasulullah saat menyampaikan hadis ini menangis hingga membuat sahabat­sahabatnya turut menangis. Dia hanya mengatakan kalau ruh­ruh itu yaitu saudara­saudara yang sebelumnya menikmati keindahan dunia. Saat telah meninggal, mereka cuma menjadi debu padahal semasa hidupnya penuh dengan kenikmatan serta kegembiraan. 
Dalam satu hadis lain, Nabi صلى الله عليه وسلم juga berkata kalau tidak ada seorang mayit di kuburannya kecuali seperti orang yang tenggelam yang minta pertolongan. Dia menanti kiriman doa dari anaknya, saudaranya atau rekannya. Saat ia mendapatkannya jadi ia sungguh bahagia mengalahkan kebahagiaan dunia seisinya. Tetapi, bila arwah­arwah itu tidak peroleh apa­apa, jadi arwah­arwah itu memperoleh kerugian dan kembali dengan berduka. 
Berdasar hadis itu di atas serta berdasar pernyataan dari kalangan Ulama’ di berbagai literatur dari kitab­kitab klasik yang mu’tabar di antaranya Imam Abu Bakar Ibnu Sayyid Muhammad Syata Al­Dimyati di dalam Kitab karyanya I’anah Al­Thalibin, Imam Al­Qurthubi serta Ulama’­Ulama’ yang lain kalau kepulangan arwah orang­orang mu’min pada hari­hari tertentu seperti yang diyakini oleh kalangan ahlus sunnah wal jama’ah yaitu benar dan tak diragukan lagi. Wallahu a’lam bis shawab.

Related Posts :