
Siapa yang tidak ingin hidup merajut
masa depan bersama kekasih pilihan? Pastinya kita semua ingin bahagia
bersama orang yang paling kita cintai. Tapi bagaimana jadinya ternyata
kisah cinta yang sedang indah-indahnya harus berakhir karena sebuah
pengkhianatan?
"Aku pun belajar melepasnya pergi setelah enam tahun menjalani rumah
tangga ini, karena kusadari tidak ada lagi cinta yang tersisa di hati."
Seperti yang ditulis oleh Nanadimana, kisah ini diceritakan sahabat
Vemale ketika dalam keterpurukannya dia masih bisa berkata, "Aku berhak
untuk bahagia, berhak mencintai juga dicintai dan dihormati oleh
pasanganku." Ucapannya bukan tanpa dasar, sebut saja Lyta namanya. Orang
melihatnya sebagai istri yang sangat disayangi pasangannya. Mereka
menikah di usia yang tergolong muda, sama-sama bekerja memulai usaha
berdua dimulai dari nol yang biasanya diimpikan oleh pasangan-pasangan
lainnya.
Lyta mantap meninggalkan dunianya yang masih penuh keceriaan masa muda,
demi menjadi istri kekasihnya yang menginginkannya menjadi seorang ibu
bagi anak-anaknya. Namun, manusia boleh berencana tapi Tuhan juga yang
menentukan. Sempat mengandung sekali, tapi kemudian mengalami keguguran.
Buah hati yang sudah lama dinantikan tak kunjung hadir di rumah tangga
mereka. Namun Lyta tidak menyerah, ia terus berusaha ikhtiar mendapatkan
keturunan yang diidamkan bersama kekasihnya.
"Aku pikir sampai detik ini hanya aku yang berusaha. Ke dokter,
alternatif, dan lain-lain. Tapi kenapa ya dia tidak mau sempatkan
berhenti dan melihat kembali apa yang harus diubah demi kehadiran anak
kami?" ujar Lyta di salah satu helaan nafasnya.
Ia tidak pernah berhenti berusaha mendapatkan keturunannya. Bahkan
termasuk saat detik-detik ia mengetahui suaminya berselingkuh dengan
teman kerja di lain kota. Alasan keluar kota, dan berbagai alasan untuk
menginap di lain kota yang pada awalnya dianggapnya biasa, menjadi
bumerang dan membuat harapannya berantakan.
Lima bulan sudah ia memilih berpisah. Tak kuat menanggung rasa sakit
hati dipermainkan pasangannya, gugatan cerai pun dilayangkan. Terpaksa
ia mengakhiri kisah cinta yang dikiranya akan berakhir sampai tua.
Dibuangnya semua harapan semu yang telah ternoda itu, ia mencoba membuka
lembaran baru. Walau tak juga dilepaskan pasangannya, sidang demi
sidang terus diupayakannya untuk memilih jalan berpisah.
"Aku berhak bahagia. Aku memang memilih berpisah biar pun bayangan
kesendirian itu juga membuat merana. Tapi aku akan bahagia, tanpa harus
memikirkan cintaku dipermainkan lagi oleh orang yang aku percaya," tutup
Lyta setelah menjalani sidang perceraian untuk kesekian kali yang harus
dihadapinya.
Mungkin sahabat Vemale bertanya-tanya, bagaimana bisa bahagia kalau
harus meninggalkan rumah tangga yang telah dibina? Lyta tidak bergeming
dengan segala pandangan tersebut. Hatinya memang gelap, hidupnya memang
telah tertusuk duri tajam kehidupan yang tidak diinginkannya. Satu yang
perlu disadari sahabat Vemale, setiap perempuan harus merasa dirinya
berharga.
Kamu bisa memilih untuk sembuh atau malah jatuh. Saat terbentur pada
permasalahan yang sama, hanya itu pilihan yang ada. Tapi apakah kamu mau
telah disakiti, telah dilukai, dan malah mengurung diri, menyalahkan
dan membenci diri sendiri? Apakah kamu tidak merasa berhak untuk belajar
lagi mencintai dan mempercayai?
Saat kamu tahu dirimu berharga, ada yang harus dilakukan saat ini juga. Bertahan dan melangkahlah kembali dengan kepala tegak.
Lyta, untuk setiap langkah yang kamu ambil setelah bangkit dari
keterpurukan, kamu akan menyadari dirimu ternyata jauh lebih kuat
daripada yang kamu duga selama ini. [vemale ]
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO