
Hal itu tentunya menandakan kalau Allah Maha Tahu bila nantinya bakal ada saat di mana anak banyak tidak berbakti pada orang tuanya. Dan sebenarnya, dari dahulu sampai sekarang ini telah banyak cerita dan masalah mengenai anak durhaka pada orang tuanya.
“Dan Kami perintahkan pada manusia (berbuat baik) pada dua orang
ibu-bapanya ; ibunya sudah mengandungnya dalam kondisi lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua th.. Syukurlah kepadaKu dan
pada dua orang ibu bapakmu, cuma kepada-Kulah kembalimu. ” (Qs. Luqman :
14)
Ayat di atas mengatakan keutamaan seseorang ibu yang memiliki kandungan
dalam keadaan lemah bertambah-tambah dan m3nyusu!. Dengan hal tersebut
kita dapat tahu bagaimana posisi Ibu dalam islam. Beliau sangat mulia
dan harus dimuliakan, bahkan juga melebihi posisi seseorang bapak.
Kita juga tentu ingat mengenai cerita Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam yang pernah di tanya oleh sahabatnya tentang orang yang harus
kita hormati. Beliau menjawab “Ibumu” sampai tiga kali lalu barulah
menjawab “Ayahmu” sesudahnya.
Demikian mulianya seseorang Ibu hingga mesti kita hormati sampai tiga
kali semakin besar dibanding dengan seseorang bapak. Bagaimana tidak?
Pengorbanan seseorang ibu pada anaknya sangat besar.
Sesudah bersusah payah memiliki kandungan sepanjang sembilan bln., lalu
m3nyusu! sampai sang anak berusia dua th. dan lalu membesarkannya sampai
dewasa dan dapat mengurusi sendiri dan berumah tangga.
Bahkan juga mungkin saja sesudah berkeluarga juga masihlah saja ada yang
merepotkan ibunya. Kita tentu tahu ada arti ‘syurga di telapak kaki
ibu’. Namun tahukah anda kalau tidak cuma syurga saja yang dibawanya
tetapi juga sekolah kehidupan.
Disangkal atau tidak, peran seseorang ibu dalam mengurusi dan mendidik
anaknya memanglah semakin besar dari peran seseorang bapak.
Riset yang dikerjakan di Amerika Serikat, memberikan kalau anak yang
dirawat oleh ibunya mulai sejak kecil lebih cerdas dibandikan anak yang
dirawat oleh ayahnya.
Riset ini berdasar pada penelitian yang dikerjakan pada beberapa anak
atas kekuatan memikirkan sepanjang masa kanak-kanak atau mendekati
remaja. Dan dapat dibuktikan kalau peran seseorang ibu sangat utama
dalam menumbuh kembangkan kecerdasan anak.
Syukurlah bila masihlah mempunyai otang tua, terutama ibu. Ia bakal
selalu mendoakan kita dalam tiap-tiap shalatnya, dalam setiap saat
sepertiga malam-malamnya.
Tahukah anda kalau seorang yang berhasil umumnya lebih dekat dengan
ibunya. Karena kesuksesannya senantiasa didoakan oleh sang ibu. Siang,
malam, pagi dan petang. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah
bersabda :
“Tiga jenis kelompok yang dirinya mustajab dan tidak diragukan lagi
kedahsyatannya. Yaitu doa orangtua pada anaknya, doa musafir (orang yang
tengah pergi), dan orang yang didzalimi. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karenanya telah sepatutnya kita patuh dan hormat pada ibu. Jangan
sampai menyakiti hatinya, karena doa seseorang ibu dapat menggetarkan
arsy Allah dan menghasilkan ijabah dari Allah Azza wa Jalla.
Seperti ditulis Islampost, Tidaklah mustahil bila sangat beberapa orang
orang berhasil di semua dunia ini karena memiliki jalinan yang baik
dengan ke-2 orang tuanya terutama pada ibu.
Mengapa? Karena ridha Allah adalah ridha orangtua, dan doa ibu itu
sungguh tanpa ada hijab dihadapan Allah gampang menembus langit. Hingga
doa seseorang ibu yang ia dipanjatkan untuk anaknya bisa jadi begitu
gampang untuk Allah kabulkan.
Mungkin saja beberapa orang masihlah tidak sadar kalau peluang
kesuksesan-kesuksesannya sampai kini yaitu buah dari doa seseorang ibu
pada Allah tanpa ada ia kenali.
Dan seseorang ibu itu tanpa ada diminta pastinya akan senantiasa
mendoakan anaknya ditiap nafasnya saat bermunajat pada Allah. Namun
seseorang anak belum pasti senantiasa berdoa untuk orang tuanya.
Bila seperti ini jadi tragis. Mengapa tragis? Karena sangat konsentrasi
dengan secuil kekurangan orangtua dan melupakan segudang kebaikan yang
sudah diberikan pada kita sampai kini.
Diluar sana mungkin saja ada beberapa orang di tepi jalanan, dibawah
kolong jembatan dan ditempat yang lain mereka juga sukai mengeluh, namun
yang mereka keluhkan adalah bukanlah karena karakter orangtua atau ibu
mereka, namun mereka mengeluh karena mereka tidak miliki lagi orangtua.
Syukurlah bila masihlah memiliki orangtua. Bila menginginkan tahu
rasa-rasanya tidak miliki ibu, cobalah tanyakan pada mereka yang ibu nya
sudah tidak ada. Mungkin saja perasaan mereka begitu sedih dan
kekurangan motivasi dalam kehidupan.
Cobalah pikirkan bila kita tidak miliki ibu, saat kita bakal pergi ke
luar tempat tinggal untuk sekolah atau bekerja, tidak ada lagi tangan
yang dapat kita cium.
Bila tidak miliki ibu mungkin saja tidak ada lagi makanan yang ada di
meja makan waktu kita pulang. Bila kita tidak miliki ibu lagi saat hari
lebaran tempat tinggal merasa sepi dan lebaran merasa tanpa ada arti.
Bila kita tidak miliki ibu mungkin kita cuma dapat memikirkan muka
tulusnya di fikiran kita dan lihat baju-bajunya di lemarinya.
Banyak diantara kita sukai mengeluh mengenai karakter negatif ibu kita,
namun kita tidak pernah berpikir mungkin saja nyaris tiap-tiap malam ibu
kita di keheningan sepertiga malam, bangun untuk shalat tahajud
mendoakan kita hingga bercucuran air mata supaya berhasil dunia dan
akhirat.
Mungkin saja di satu malam beliau pernah mendatangi kita waktu tidur dan
mengucap dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum dapat jadi ibu
yang baik bagimu”
Kita mungkin saja juga lupa di waktu keadaan ekonomi rumah tangga kurang
baik, ibu ikhlas tidak makan supaya jatah makannya dapat dikonsumsi
anaknya.
Saat kita masihlah kecil ibu sangka ikhlas tidur dan lantai dan tanpa
ada selimut, supaya kita dapat tidur nyaman di kasur dengan selimut yang
hangat.
Sesudah semuanya pengorbanan sudah didapatkan dari ibu kita sampai kini,
lantas cobalah pikirkan apa yang kita perbuat sampai kini pada ibu
kita?
Kapan paling akhir kita bikin dosa padanya? Kapan paling akhir kita
membentak-bentaknya? Pantaskah kita membentak ibu kita yang sepanjang
sembilan bln. memiliki kandungan dengan penuh penderitaan?
Oleh karenanya jadi berusahalah untuk berbakti pada orang tuamu terutama
pada Ibumu. Karena hari esok kita ada di desah doa-doanya tiap-tiap
malam.
Dan ingat tingkah laku kita dengan orangtua kita sekarang ini bakal mencerminkan tingkah laku anak kita pada diri kita kelak.
Dan doa ibu itu dapat menembus langit, begitu mustajab dihadapan Allah. jadi muliakanlah ibumu.
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO