loading...

TOLONG DI SHARE GUYS..!!! KISAH NYATA SESEORANG MASUK SYURGA KARENA MENGINTIP WANITA MANDI, KOK BISA..???



Tsalabah bin Abdul Rahman ra yaitu salah seseorang teman dekat yang mulia. Beliau datang dari kelompok Anshar, serta senantiasa setia melayani Rasulullah Saw mulai sejak beliau ra masuk Islam.

Satu saat dalam satu perjalanan untuk menunaikan satu masalah, dengan cara tak berniat Tsalabah ra lihat seseorang wanita Anshar yang tengah mandi. Rasa takutnya akan Allah Swt nampak saat itu juga, ia takut bila Allah Swt akan turunkan wahyu atas apa yang sudah berlangsung. Jadi ia lari sampai meraih pegunungan, tinggal di sana serta selalu bertaubat serta menangis pada Allah Swt sepanjang 40 hari.

Malaikat Jibril as mengemukakan tentang ini kpd Rasul Saw, shg Rasulullah Saw
memohon pada sebagian teman dekat Anshar untuk menjemputnya. Saat hingga Madinah,
Rasulullah Saw tengah memimpin shalat berjamaah. Jadi shalatlah mereka, namun
Tsalabah ra masih dengan rasa berdosanya, pilih shaf paling belakang. Saat ia
mendengar ayat Qur’an yg sdg di baca Rasul Saw, ia saat itu juga pingsan. Usai shalat, Rasulullah Saw bangunkannya serta bertanya tentang dianya.

“Apa yg mengakibatkan kau pergi dariku?, ” bertanya Rasul.

“Dosaku, ya Rasulullah, ” jawabnya.

“Bukankah saya pernah tunjukkan ayat yg dpt meniadakan dosa serta kekeliruan (QS.
2 : 201)?, ” bertanya Rasul.

“Betul, walau demikian dosaku teramat besar, ya Rasulullah, ” jawabnya.

“Akan namun, Kalam Allah itu semakin besar lagi, ” jawab Rasulullah Saw.

Kemudian, Rasulullah Saw memerintahkan supaya Tsalabah dibawa kerumahnya. Namun
setelah tiba di rumah, Tsalabah ra jatuh sakit, sampai pada akhirnya Rasulullah Saw yang mendengar berita sakitnya Tsalabah ra menjenguknya. Tsalabah ra masih malu karena rasa bersalahnya senantiasa menggeser kepalanya dari pangkuan Rasulullah Saw.

“Mengapa anda geser kepalamu dari pangkuanku?, ” bertanya Rasulullah Saw.

“Karena kepala ini penuh dosa, ” jawab Tsalabah ra.

“Apa yg anda keluhkan?, ” bertanya Nabi Saw padanya.

“Seperti ada gerumutan semut-semut diantara tulangku, dagingku, serta kulitku, ” jawab Tsalabah ra.

“Apa yang anda kehendaki?, ” bertanya Nabi Saw.

“Ampunan Rabbku, ” jawabnya.

Lalu turunlah Jibril as kpd Nabi Saw dengan membawa wahyu dr Allah Swt,
“Andaikata hamba-Ku ini meghadap-Ku dengan kekeliruannya sepenuh bumi, Saya akan
menyambutnya dengan ampunan-Ku sepenuh bumi juga. ”

Nabi Saw mengemukakan wahyu itu pada Tsalabah ra, serta saat itu juga ia


terpekik
serta wafat. Jadi Rasulullah Saw memerintahkan supaya ia selekasnya dimandikan dan
dikafani. Saat usai menyalatinya, beliau Saw jalan sembari berjingkat.

Salah seseorang teman dekat bertanya kenapa Rasulullah Saw jalan sembari berjingkat seperti itu. “Demi Dzat yang sudah mengutusku dengan benar sebagai Nabi, sungguh saya tak dapat menempatkan kakiku diatas bumi, lantaran malaikat yang ikut melayat Tsalabah sangat banyak, ” jawab Rasulullah Saw.

Cerita Tsalabah ra, seseorang teman dekat yang mulia, memberi kita sebagian hikmah. Ada keagungan dalam sikap Tsalabah ra dalam menanggapi rasa bersalahnya. Kekeliruan
Tsalabah ra mungkin saja adalah satu kekeliruan yang remeh untuk kita, tetapi untuk tidak seseorang Tsalabah ra.

Yang dikira sebagai dosa besar untuk Tsalabah yaitu SECARA TIDAK SENGAJA lihat seseorang wanita yang tengah mandi. Ketidaksengajaan berikut yang menyebabkan penyesalan serta taubat dari Tsalabah ra. Sedemikian mulia akhlakmu, hai Tsalabah!

Serta cobalah kita pikirkan perjalanan taubatnya Tsalabah ra. Langkah pertama adalah
ketakutan bakal kuasa Allh Swt. Rasa takut bakal kuasa Allah Swt mencerminkan begitu Tsalabah ra yaitu manusia yang ihsan, di mana ia paham serta meyakini meskipun tak ada seseorang juga yang bersamanya waktu itu, tetapi Allah Swt ada serta tahu apa yang dikerjakannya. Takutnya Tsalabah ra bakal azab Allah Swt atasnya selekasnya membimbingnya ke langkah setelah itu, yakni penyesalan.

Penyesalan yang penuh dengan sujud serta tangis sepanjang 40 hari. Sampai Allah Swt
tunjukkan Kasih-Nya dengan kirim Jibril as untuk menyampaikan kabar tentang Tsalabah ra yang ada diatas pegunungan, ditempatnya tengah bertobat. Bahkan juga sesudah dijemput, Tsalabah ra masih tetap dalam nuansa penyesalan serta takut yang membuatnya pingsan saat mendengar ayat Allah yang dibacakan oleh Rasulullah Saw dalam shalatnya. Penyesalan yang lalu mengakibatkan sakitnya Tsalabah ra, sampai Allah Swt menyatakan keagungan-Nya serta ampunan-Nya pada Tsalabah ra.

Step paling akhir yaitu ampunan Allah Swt atas Tsalabah ra. Begitu tampak betapa
Allah Swt menyukai hamba-hamba-Nya yang bertobat serta kembali kepada-Nya. Jika
seseorang hamba telah bertobat serta datang pada Allah membawa kekeliruan seisi dunia, jadi bakal disambut-Nya dengan ampunan seisi dunia juga. Yaa Allah, subhanaka yaa Ghofururrahim.

Taubat yaitu rejeki tiap-tiap manusia yang seringkali dilupakan. Allah Swt membuka
pintu taubat selapang-lapangnya untuk hamba-Nya yang menginginkan kembali kepada-Nya. Sepanjang hamba-Nya tak mempersekutukan Allah Swt, jadi nikmat taubat itu ada untuk dia.

Sungguh tidak untung manusia yang lupa nikmati rejeki taubat ini, taubat ini gratis
dari Allah Swt serta tanpa ada tedeng aling-aling. Satu kehinaan bila memohon ampunan
atau maaf dari sesama manusia, tetapi yaitu satu kemuliaan untuk memohon ampun dari Allah Swt dengan sebaik-baiknya permintaan.

Diceritakan oleh Jabir bin Abdullah Al-Anshari, diambil dr mukhatashar Kitabit-Tawwabiin yang ditulis oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisy. eramuslim



CAR,HOME DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO