Rasulullah
saw. dikenal ringan tangan. Beliau gemar membantu bahkan bersedia
memberikan biaya, waktu, dan tenaga bagi siapa saja yang membutuhkan
pertolongannya. Ketika suatu ketika Rasulullah saw. melihat seorang
wanita tua yang menunggu seseorang untuk membawakan barangnya. Saat
Rasulullah lewat di depannya, wanita tua itu Memanggil, "Wahai orang
Arab. Tolong bawakan barang ini. Nanti aku akan membayarmu."
gambar ilustrasi |
Rasulullah
saw. lewat dihadapannya memang sengaja ingin menolong membawakan
barangnya. Segera saja Rasulullah mengangkat barangnya sembari berkata,
"Aku membantu mengangkatkan barangmu tanpa bayaran sedikit pun."
Wanita tua itu tentu saja senang dengan sikap beliau yang menggratiskan pertolongannya. Karena selama ini tidak mudah mencari orang yang mau membantu tanpa pamrih. Ada juga yang tidak meminta, tapi kalau diberi imbalan akan menerimanya. Tapi hal ini bukan tipe beliau. Wanita itu sejenak mengamati sosok Rasulullah yang penuh karisma dan berwibawa. Ditengah perjalanan terjadilah perbincangan. Wanita itu menasehati beliau, "Kabarnya di kota Mekkah ini ada orang yang mengaku Nabi, namanya Muhammad. Hati-hatilah dengan orang itu. Jangan sampai engkau mempercayainya."
Wanita tua itu memang tidak tahu jika orang yang dibicarakannya adalah orang yang kini mengangkat barang bawaannya. Beliau pun membuka dirinya, "Akulah Muhammad." Betapa terkejutnya wanita itu mendengar pengakuan beliau. Tak lama kemudian, si nenek memohon maaf dan berikrar masuk islam. "Sungguh engkau memiliki budi yang amat luhur," katanya.
Wanita tua itu tentu saja senang dengan sikap beliau yang menggratiskan pertolongannya. Karena selama ini tidak mudah mencari orang yang mau membantu tanpa pamrih. Ada juga yang tidak meminta, tapi kalau diberi imbalan akan menerimanya. Tapi hal ini bukan tipe beliau. Wanita itu sejenak mengamati sosok Rasulullah yang penuh karisma dan berwibawa. Ditengah perjalanan terjadilah perbincangan. Wanita itu menasehati beliau, "Kabarnya di kota Mekkah ini ada orang yang mengaku Nabi, namanya Muhammad. Hati-hatilah dengan orang itu. Jangan sampai engkau mempercayainya."
Wanita tua itu memang tidak tahu jika orang yang dibicarakannya adalah orang yang kini mengangkat barang bawaannya. Beliau pun membuka dirinya, "Akulah Muhammad." Betapa terkejutnya wanita itu mendengar pengakuan beliau. Tak lama kemudian, si nenek memohon maaf dan berikrar masuk islam. "Sungguh engkau memiliki budi yang amat luhur," katanya.
Kisah
diatas memberi pelajaran penting bagi kita untuk bersikap tanpa pamrih
dalam menolong orang lain. Dalam menjalani hidup, manusia pati
berinteraksi dengan sesama. Namun tidak semua manusia interaksi harus
kita transaksikan. Sayang banyak orang yang menganggap rupiah adalah
segalanya. Kita mudah menemukan orang mau menolong sesama dengan harapan
dapat balas jasa.
Jangan sampai sisi kemanusiaan kita hilang hanya karena melakukan kebaikan selalu dikaitkan dengan imbalan. jika kita ikhlas menolong orang lain, yakinlah suatu ketika pertolongan Allah juga akan menanti. Janji Rasulullah saw., "Barang siapa melepaskan sorang Mukmin dari kesusahan hidup didunia, niscaya Allah akan melepaskan kesulitan dari dirinya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan urusan [mukmin] yang sulit, niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat" (HR Muslim).
Jangan sampai sisi kemanusiaan kita hilang hanya karena melakukan kebaikan selalu dikaitkan dengan imbalan. jika kita ikhlas menolong orang lain, yakinlah suatu ketika pertolongan Allah juga akan menanti. Janji Rasulullah saw., "Barang siapa melepaskan sorang Mukmin dari kesusahan hidup didunia, niscaya Allah akan melepaskan kesulitan dari dirinya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan urusan [mukmin] yang sulit, niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat" (HR Muslim).
CAR,HOME DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO