Jalantauhid - BEGITU banyak teks istighfar yang
dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
atau diajarkan kepada para sabahatnya. Dari sekian istighfar itu, ada
istighfar paling utama, paling baik, atau panglimanya istighfar. Kita
mengenalnya dengan—sebagaimana ucap Nabi shallallahu'alaihi wasallam—sayyidul istighfar.
Teks sayyidul istighfar
tidaklah tunggal alias bervariasi, namun subtansinya sama. Efek dari
istiqamah membaca (dan memahami isinya)-nya juga sama: menjadi ahli
jannah.
Lantas, kapan harus diucapkan?
Dari Syaddad bin Aus dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,"Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah engkau mengucapkan:
'ALLAHUMMA ANTA RABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANAA 'ABDUKA WA ANAA 'ALAA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA'TU, ABUU-U LAKA BINI'MATIKA ‘ALAYYA WA ABUU-U LAKA BIDZAMBII, FAGHFIRLII, FAINNAHUU LAAYAGHFIRUDZ-DZUNUUBAILLAA ANTA’
(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiadatuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku,a ku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).”
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Jika ia mengucapkan di waktu siang (مِنْ النَّهَارِ) denganpenuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore (مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ),maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam (مِنْ اللَّيْلِ) dengan penuh keyakinan, lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi (قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ), maka ia termasuk dari penghuni surga.'(HR.Bukhari No. 5831, Shahih Al-Bukhari bab istighfar paling utama).
Dari Syaddad bin Aus dari Nabi shallallahu'alaihi wasallam, beliau shallallahu'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah jika seorang hamba mengucapkan:
ALLAHUMMA ANTARABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANAA 'ABDUKA WA ANAA 'ALAA 'AHDIKA WAWA'DIKA MASTATHA'TU, ABUU-U LAKA BINI'MATIKA'ALAYYA, WAABUU-ULAKA BIDZAMBII, FAGHFIRLII, FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAAS HANA'TU
(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tiada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku '.
Jika ia mengucapkan di waktusore (يُمْسِي) lalu meninggal, maka ia akan masuk surga. Dan jika ia membacanya di waktu pagi (يُصْبِحُ)lalu meninggal pada hari, maka ia mendapatkan seperti itu juga (masuk surga).”(HR. Bukhari No. 5848, Shahihal-Bukhari bab doa pagi hari).
Dari Buraidah, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa,
Sumber: Arrahmah.com |
Lantas, kapan harus diucapkan?
Dari Syaddad bin Aus dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,"Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah engkau mengucapkan:
اللَّهُمَّأَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَىعَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا
اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُلَكَ
بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ
لَا يَغْفِرُالذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
'ALLAHUMMA ANTA RABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANAA 'ABDUKA WA ANAA 'ALAA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA'TU, ABUU-U LAKA BINI'MATIKA ‘ALAYYA WA ABUU-U LAKA BIDZAMBII, FAGHFIRLII, FAINNAHUU LAAYAGHFIRUDZ-DZUNUUBAILLAA ANTA’
(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiadatuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku,a ku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).”
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Jika ia mengucapkan di waktu siang (مِنْ النَّهَارِ) denganpenuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore (مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ),maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam (مِنْ اللَّيْلِ) dengan penuh keyakinan, lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi (قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ), maka ia termasuk dari penghuni surga.'(HR.Bukhari No. 5831, Shahih Al-Bukhari bab istighfar paling utama).
Dari Syaddad bin Aus dari Nabi shallallahu'alaihi wasallam, beliau shallallahu'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah jika seorang hamba mengucapkan:
اللَّهُمَّأَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَىعَهْدِكَ وَوَعْدِكَ
مَا اسْتَطَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُلَكَ
بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
أَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
ALLAHUMMA ANTARABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANAA 'ABDUKA WA ANAA 'ALAA 'AHDIKA WAWA'DIKA MASTATHA'TU, ABUU-U LAKA BINI'MATIKA'ALAYYA, WAABUU-ULAKA BIDZAMBII, FAGHFIRLII, FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAAS HANA'TU
(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tiada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku '.
Jika ia mengucapkan di waktusore (يُمْسِي) lalu meninggal, maka ia akan masuk surga. Dan jika ia membacanya di waktu pagi (يُصْبِحُ)lalu meninggal pada hari, maka ia mendapatkan seperti itu juga (masuk surga).”(HR. Bukhari No. 5848, Shahihal-Bukhari bab doa pagi hari).
Dari Buraidah, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa,
اللَّهُمَّأَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَاعَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ
مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُأَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ
وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُالذُّنُوبَ
إِلَّا أَنْت
‘ALLAHUMMA ANTARABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANAA 'ABDUKA WA ANAA 'ALA 'AHDIKA WAWA'DIKA MASTATHA'TU, A'UUDZU BIKA MINSYARRI MAA SHANA'TU, ABUU-U BINI'MATIKA WA ABUU-U BIDZAMBII, FAGHFIRLII, FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA’
'Ya Allah, Engkaulah Tuhanku yang tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam ketentuan dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku perbuat. Aku mengakui akan nikmat-nikmat-Mu, dan aku mengakui akan dosa-dosaku, maka ampunilah aku.K arena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau'.”
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Barangsiapa membacanya pada siang dan malam hari( فِي يَوْمِهِ وَلَيْلَتِهِ ), kemudian ia mati pada hari itu atau pada malam itu, niscaya ia akan masuk surga, jika Allah SWT menghendaki'.”(HR. Ibnu Majah No. 3136-3941, shahih).
Dari Buraidah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau shallallahu 'alaihi wasallam, "Barangsiapa yang membaca ketika berada di pagi hari(يُصْبِحُ) atau ketika berada di sore hari(يُمْسِي),
ALLAHUMMA ANTA RABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANA 'ABDUKA WAANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU, A'UUDZU BIKA MINSYARRI MAA SHANA'TU, ABUU-U BINI'MATIKA WA ABUU-U BIDZAMBII, FAGHFIRLII, INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA
'Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada tuhan (yang disembah) selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku berada pada sumpah dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat. Aku mengakui segala kenikmatan-Mu, dan aku juga mengakui atas dosa-dosa yang aku perbuat, maka ampunilah aku, tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau,' lalu ia mati pada hari itu atau pada malam harinya (مِنْيَوْمِهِ أَوْ مِنْ لَيْلَتِهِ), maka ia pasti masuk surga.”(HR. Abu Daud No. 5070, shahih).
Dari Syaddad bin Aus bahwa Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepadanya, "Ketahuilah, maukah engkau aku tunjukkan kepadamu sayyidul istighfar (do'a meminta ampunyang tertinggi)? Yaitu,
‘ALLAHUMMA ANTARABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANAA 'ABDUKA WA ANAA 'ALA 'AHDIKA WAWA'DIKA MASTATHA'TU, A'UUDZU BIKA MINSYARRI MAA SHANA'TU,WA ABUU-ULAKA BINI'MATIKA ‘ALAYYA, WA A’TARIFU BI-DZUNUUBIIFAHGFIRLII DZUNUUBII, INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA
'Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku akan senantiasa menetapi janji dan perjanjian kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan sesuatu yang telah aku lakukan, dan aku mengakui kepada-Mu atas nikmat-Mu yang engkau anugerahkan kepada-Ku. Aku juga mengaku atas dosa-dosa-Ku, maka ampunilah dosa-dosaku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.'
Tidaklah salah seorang di antara kalian mengatakan itu ketika ia memasuki waktu sore (يُمْسِي), lantas takdir (kematian) mendatanginya sebelum waktu pagi, melainkan wajib baginya surga dan tidaklah salah seorang di antara kalian mengatakan itu ketika memasuki pagi hari (يُصْبِحُ), kemudian takdir [kematian] mendatanginya sebelum ia memasuki sore hari, kecuali wajib baginya surga'.”(HR. Tirmidzi No. 3933, shahih).
Ahmad bin Hanbal dan an-Nasa-i juga meriwayatkan tentang sayyidul istighfar.
Sayyidul istighfar merupakan istighfar yang paling utama. Bagi sebagian kalangan, hal itu telah dijadikan bagian dari dzikir dan doa harian pada waktu pagi atau memasuki waktu pagi dan pada waktu sore atau memasuki waktu sore. Namun, menurut saya, dari penelusuran teks hadits, pengucapan sayyidul istighfar tidak terbatas waktu pagi dan sore.
Ucapkanlahsayyidul istighfar saat pagi hari,siang hari, sore hari, dan malam hari. Bahkan, dalam satu waktu, boleh satu kali dilafazhkan atau lebih dari itu (Dua hadits dalam Shahih Al-Bukhari diatas telah cukup menegaskan hal ini).
Sejak hari ini sampai kita mati, istiqamahlah untuk ber-sayyidul istighfar. Wallahu a’lam.
Sumber: Ummi-online.com
‘ALLAHUMMA ANTARABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANAA 'ABDUKA WA ANAA 'ALA 'AHDIKA WAWA'DIKA MASTATHA'TU, A'UUDZU BIKA MINSYARRI MAA SHANA'TU, ABUU-U BINI'MATIKA WA ABUU-U BIDZAMBII, FAGHFIRLII, FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA’
'Ya Allah, Engkaulah Tuhanku yang tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam ketentuan dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku perbuat. Aku mengakui akan nikmat-nikmat-Mu, dan aku mengakui akan dosa-dosaku, maka ampunilah aku.K arena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau'.”
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Barangsiapa membacanya pada siang dan malam hari( فِي يَوْمِهِ وَلَيْلَتِهِ ), kemudian ia mati pada hari itu atau pada malam itu, niscaya ia akan masuk surga, jika Allah SWT menghendaki'.”(HR. Ibnu Majah No. 3136-3941, shahih).
Dari Buraidah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau shallallahu 'alaihi wasallam, "Barangsiapa yang membaca ketika berada di pagi hari(يُصْبِحُ) atau ketika berada di sore hari(يُمْسِي),
اللَّهُمَّأَنْتَ
رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ
وَأَنَاعَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
مَا صَنَعْتُأَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي
إِنَّهُ لَا يَغْفِرُالذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
ALLAHUMMA ANTA RABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANA 'ABDUKA WAANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU, A'UUDZU BIKA MINSYARRI MAA SHANA'TU, ABUU-U BINI'MATIKA WA ABUU-U BIDZAMBII, FAGHFIRLII, INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA
'Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada tuhan (yang disembah) selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku berada pada sumpah dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat. Aku mengakui segala kenikmatan-Mu, dan aku juga mengakui atas dosa-dosa yang aku perbuat, maka ampunilah aku, tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau,' lalu ia mati pada hari itu atau pada malam harinya (مِنْيَوْمِهِ أَوْ مِنْ لَيْلَتِهِ), maka ia pasti masuk surga.”(HR. Abu Daud No. 5070, shahih).
Dari Syaddad bin Aus bahwa Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepadanya, "Ketahuilah, maukah engkau aku tunjukkan kepadamu sayyidul istighfar (do'a meminta ampunyang tertinggi)? Yaitu,
اللَّهُمَّأَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَاعَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ
مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُوَأَبُوءُ لَكَ
بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِيذُنُوبِي
إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
‘ALLAHUMMA ANTARABBII, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANAA 'ABDUKA WA ANAA 'ALA 'AHDIKA WAWA'DIKA MASTATHA'TU, A'UUDZU BIKA MINSYARRI MAA SHANA'TU,WA ABUU-ULAKA BINI'MATIKA ‘ALAYYA, WA A’TARIFU BI-DZUNUUBIIFAHGFIRLII DZUNUUBII, INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUUBA ILLAA ANTA
'Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku akan senantiasa menetapi janji dan perjanjian kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan sesuatu yang telah aku lakukan, dan aku mengakui kepada-Mu atas nikmat-Mu yang engkau anugerahkan kepada-Ku. Aku juga mengaku atas dosa-dosa-Ku, maka ampunilah dosa-dosaku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.'
Tidaklah salah seorang di antara kalian mengatakan itu ketika ia memasuki waktu sore (يُمْسِي), lantas takdir (kematian) mendatanginya sebelum waktu pagi, melainkan wajib baginya surga dan tidaklah salah seorang di antara kalian mengatakan itu ketika memasuki pagi hari (يُصْبِحُ), kemudian takdir [kematian] mendatanginya sebelum ia memasuki sore hari, kecuali wajib baginya surga'.”(HR. Tirmidzi No. 3933, shahih).
Ahmad bin Hanbal dan an-Nasa-i juga meriwayatkan tentang sayyidul istighfar.
Sayyidul istighfar merupakan istighfar yang paling utama. Bagi sebagian kalangan, hal itu telah dijadikan bagian dari dzikir dan doa harian pada waktu pagi atau memasuki waktu pagi dan pada waktu sore atau memasuki waktu sore. Namun, menurut saya, dari penelusuran teks hadits, pengucapan sayyidul istighfar tidak terbatas waktu pagi dan sore.
Ucapkanlahsayyidul istighfar saat pagi hari,siang hari, sore hari, dan malam hari. Bahkan, dalam satu waktu, boleh satu kali dilafazhkan atau lebih dari itu (Dua hadits dalam Shahih Al-Bukhari diatas telah cukup menegaskan hal ini).
Sejak hari ini sampai kita mati, istiqamahlah untuk ber-sayyidul istighfar. Wallahu a’lam.
Sumber: Ummi-online.com
CAR,HOME,DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO