loading...

MASYAALLAH, Inilah Golongan Orang Tua Yang Batal Masuk Surga dan Akhirnya Masuk Neraka, Begini Penjelasannya ,,,,TOLONG SHARE YA....

Golongan Orang Tua Yang Batal Masuk Surga
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Ustadz, aku sempat mendengar narasi menyangkut orang tua yg telah divonis masuk surga, namun selanjutnya dibatalkan sampai hasilnya beliau masuk neraka dgn anaknya. hal tersebut disebabkan sebab anaknya menuntut apabila orangtuanya tak sempat memperhatikan agamanya selama di dunia, sementara orangtuanya sibuk bersama urusan ibadahnya sendiri. Boleh aku tahu Ustadz, apakah narasi tersebut shahih ataukah tak? Apakah narasi tersebut ada dalam hadits Nabi Muhammad saw.?


Lalu aku pernah penasaran dgn narasi yg sempat di sampaikan oleh KH Zaenuddin MZ lewat taushiahnya di salah satu radio tersebut. Dikarenakan itu, aku juga mau menanyakannya terhadap Ustadz. Syukron katsiron atas penjelasannya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. ....
Jawaban :

Wa'alaikumussalam Wr. Wb.

Saudaraku yg terhormat, aku sempat juga mendengar narasi seperti itu, tetapi aku belum tahu siapa yg meriwayatkannya & gimana mutu riwayatnya. Sesudah aku mengupayakan utk mencarinya, aku tak menemukan riwayat yg mengenai bersama narasi tersebut, yg periwayatnya disebutkan dengan cara terang, maka aku tak mampu menganalisa mutu riwayatnya. Aku cuma menemukan atsar (perkataan teman atau tabi'in) dalam satu buah buku, namun itu juga tak disebutkan siapa periwayatnya, cuma disebutkan sumber kutipannya saja. Riwayat yg aku tujuan yakni yang merupakan berikut :

"Telah dikabarkan pada kami bahwa satu orang anak dapat tergantung di leher ayahnya kepada hri kiamat kelak. Dulu beliau bicara : 'Wahai Rabbku, ambillah hakku dari orang yg menzhalimiku ini!' Sang ayah bicara : 'Bagaimana saya menzhalimimu, sedangkan saya sudah memberimu makan & baju?' Sang anak bicara : 'Benar, engkau sudah memberiku makan & baju, namun engkau melihatku jalankan maksiat & engkau tak melarangku.'" (Dikutip dari Majalah Az-Zahur, Sya'ban 1420 H)

Terlepas dari pembahasan menyangkut mutu riwayat tersebut, shahih ataukah tak, tapi yg terang makna yg terkandung di dalamnya sama sekali tak tidak searah bersama makna-makna yg terkandung dalam Al-Qur`an & hadits-hadits shahih. Dalam QS. At-Tahriim (66) : 6, Allah swt. berfirman : "Hai beberapa orang yg beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api
neraka."

Berkaitan tafsir ayat ini, Qatadah berbicara : "Perintahkan mereka buat tunduk terhadap Allah & laranglah mereka dari aksi maksiat Kepada-Nya. Bantulah mereka buat mengerjakan perintah Allah. Jikalau anda menyaksikan mereka lakukan kemaksiatan, sehingga tegurlah!" Ibnu Jarir serta bicara : "Kita wajib buat mengajarkan anak-anak kita menyangkut agama Islam, kebaikan & adab!" Sedangkan Ibnu Umar bicara : "Didiklah anakmu, sebab nanti anda bakal ditanya menyangkut pendidikan & pengajaran seperti apa yg sudah anda memberi terhadap anakmu. Anakmu pula dapat ditanya berkaitan gimana dirinya berbakti & berlaku patuh kepadamu."

Dari penjelasan para mufassir tersebut, bakal difahami bahwa ayat ke-6 dari QS. At-Tahriim itu adalah suatu perintah tegas terhadap satu orang Muslim buat menjaga keluarganya dari siksa api neraka, merupakan secara memperhatikan pendidikan agama mereka & senantiasa memperhatikan tindak-tanduk mereka. Sebab suatu kewajiban, sehingga jika perintah tersebut tak dipatuhi atau tak dijalankan bersama baik oleh satu orang Muslim, sehingga pastinya ada konsekuensi yg bakal dirinya temukan di akhirat kelak.

Elemen senada bisa juga difahami dari hadits shahih yg berbunyi : "Seorang laki laki yakni pemimpin dalam keluarganya, & beliau dapat dimintai pertanggungjawaban atas apa yg dipimpinnya." (HR Bukhari & Muslim) Hadits ini pun mengisyaratkan bahwa jikalau satu orang Muslim tak membina anaknya dgn baik, sehingga nanti beliau dapat dimintai pertanggungjawaban atas tugasnya didunia itu, & pastinya ada konsekuensi yg dapat ia temukan.

diluar itu, ada serta hadits yg menegaskan bahwa seseorang hamba bakal diangkat erajatnya di surga dikarenakan permohonan ampunan untuknya yg dilakukan oleh anaknya yg shaleh. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah & Ahmad, & dianggap shahih oleh Ibn Katsir. Jikalau satu orang hamba meraih hasil yg baik dikarenakan ia sudah membina anaknya bersama baik maka jadi anak yg shaleh yg memohonkan ampunan untuknya, sehingga bakal difahami dengan cara mafhum mukhalafah (pengertian terbalik), bahwa satu orang hamba pula dapat mendapati hasil yg jelek kalau beliau lalai dalam memperhatikan & membina anaknya tatkala di dunia. Wallaahu A'lam.....
TOLONG Jangan Sampai ABAIKAN Sesudah MEMBACA ARTIKEL INI, BAGIKAN Terhadap Kawan Kamu DI Fasilitas SOSIAL Mudah-mudahan Kamu Mendapati PAHALA KEBAIKAN AMIIN
" Barangsiapa menunjukkan sebuah kebaikan, baginya seperti pahala yg melakukannya. " (HR. Muslim)




CAR,HOME DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO