Popularitas Donald Trump
anjlok drastis. Menurut polling Reuters/Ipsos, Sabtu (28/11/2015),
popularitas kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik
itu merosot 12 poin dalam kurun waktu kurang dari sepekan.
Trump menjadi favorit di
kalangan pendukung Republik dengan 31 persen popularitas dalam polling
selama lima hari, yang dihitung hingga 27 November. Angka itu menurun
dari 43 persen pada 22 November.
Merosotnya angka Trump
terjadi karena komentarnya terkait serangkaian serangan teror di Paris
pada 13 November, yang menewaskan 130 orang dan melukai 351 lainnya.
Setelah serangan di
Paris terjadi, Trump mengatakan kepada reporter NBC bahwa dirinya ingin
semua Muslim di AS didata secara khusus. Sejumlah kritik menyandingkan
rencana Trump seperti pendataan Yahudi di era Nazi Jerman.
Kritik pedas juga
melanda Trump setelah dirinya menghina seorang reporter New York Times,
Serge Kovaleski, yang merupakan penyandang disabilitas. Trump menyebut
Kovaleski pernah menulis artikel yang menceritakan adanya sejumlah
Muslim di New Jersey yang merayakan serangan teroris di World Trade
Center pada 11 September 2011.
Kovaleski membantah
pernah membuat artikel semacam itu. Bantahan Kovaleski membuat Trump
geram, dan ia pun menghina kekurangan fisik sang reporter.
Bukan hanya Trump yang
popularitasnya menurun. Kandidat capres Republik Ben Carson juga terus
terpuruk dan kini hanya meraih 15 persen dalam polling.
Kandidat Republik
lainnya, senator Florida Marco Rubio dan senator Texas Ted Cruz masih
imbang di posisi ketiga dengan lebih dari 8 persen. Di bawah keduanya
adalah mantan Gubernur Florida Jeb Bush dengan 7 persen.
Polling Reuters/Ipsos
selama lima hari ini diambil dari sampel 464 hingga 347 responden antara
22 hingga 27 November, dengan interval kredibilitas 5,2 hingga 6,1
persen.
Sumber: Metrotv News