Sesungguhnya
diciptakannya syurga ialah bagi orang-orang yang benar-benar iklas dan
berimanlah yang menjadikan diri mereka masyuk surga akan tetapi kita
perlu tau siapakah yang tidak bisa mencium baunya syurga, Wallahua'lam,
Surga adalah kenikmatan yang luar biasa. Baunya saja bisa
tercium dari jarak 70 tahun perjalanan. Namun, ada orang-orang yang
jangankan
masuk surga, mencium bau surga saja tidak bisa. Siapakah mereka? Inilah
hadits-hadits yang menerangkannya :
1. ORANG YANG SOMBONG
Orang yang sombong, ia tidak bisa masuk surga. Juga tidak bisa
mencium bau surga. Bahkan, sekalipun kesombongannya sangat kecil, sebesar biji
dzarrah.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صلى
الله عليه وسلم يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَفِى قَلْبِهِ
مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ تَحِلُّ لَهُ الْجَنَّةُ أَنْ
يَرِيحَ رِيحَهَا وَلاَ يَرَاهَا. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُقَالُ لَهُ
أَبُو رَيْحَانَةَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّ الْجَمَالَ وَأَشْتَهِيهِ
حَتَّى إِنِّى لأَحِبُّهُ فِى عَلاَقَةِ سَوْطِى وَفِى شِرَاكِ نَعْلِى قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَيْسَ ذَاكَ الْكِبَرُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ
وَجَلَّ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ
وَغَمَصَ النَّاسَ بِعَينَيْهِ
Dari Uqbah bin Amir, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan
ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong,
akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki
dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai
Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada
gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Itu tidaklah termasuk Al Kibr (sombong), sesungguhnya Allah
‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi Al Kibr itu adalah
siapa yang bodoh terhadap kebenaran kemudian meremehkan manusia dengan kedua
matanya.” (HR. Ahmad)
2. ORANG YANG MENCARI ILMU AKHIRAT UNTUK TUJUAN DUNIAWI
Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu, terutama ilmu
akhirat. Menuntut ilmu akhirat ini dalam salah satu hadits juga disebut fi
sabilillah. Namun, jika ilmu akhirat dicari dengan tujuan duniawi, maka orang
tersebut terancam tidak bisa mencium bau surge.
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا
يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ
الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَا
“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia
tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak
akan mendapatkan bau surga.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)
3. MENISBATKAN NASAB BUKAN KEPADA AYAHNYA
Nasab merupakan salah satu hal yang dijaga oleh agama. Orang
yang mengaku sebagai anak orang lain yang bukan ayahnya, ia juga mendapat
ancaman tidak bisa mencium bau surga. Karenanya Islam melarang umatnya
menisbatkan nama kepada nama orang tua angkat.
مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ
الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ
مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan
ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah
tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR.
Ahmad; shahih)
4. WANITA YANG BERPAKAIAN TAPI TELANJANG
Jika orang yang sombong dan orang yang menisbatkan nasabnya
kepada selain ayah pernah dijumpai di zaman Rasulullah, kelompok wanita yang
berpakaian tapi telanjang ini tidak pernah dijumpai beliau. Namun, mereka pasti
akan ada sebagai kelompok yang tidak bisa mencium bau surga. Dan kini, sabda
beliau terbukti. Banyak wanita yang model demikian di zaman sekarang.
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ
سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ
عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ
الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا
لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum
membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita
yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari
ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk
surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium
dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR.MUSLIM)
5. ORANG YANG MENYEMIR RAMBUTNYA, KHUSUSNYA DENGAN WARNA
HITAM
Kelompok orang yang tidak bisa mencium bau surga ini juga akan
ada di masa-masa setelah Rasulullah. Dan ternyata kini benar-benar ada.
Menyemir rambut dengan warna hitam dianggap sebagai hal biasa, padahal itu
membuat pelakunya tidak bisa mencium bau surga.
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ
كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
“Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat
rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak
akan mendapat bau surga.” (HR. Abu Daud; shahih)
6. WANITA YANG MINTA CERAI TANPA ALASAN
Dalam Islam, perceraian adalah perkara halal yang paling dbenici
Allah. Boleh terjadi untuk menyelamatkan keluarga baik suami, istri maupun anak
dari kemudharatan yang lebih besar. Namun jika ada wanita yang minta cerai
tanpa suatu alasan, maka ancamannya adalah tidak bisa mencium bau surga.
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلَاقَ مِنْ غَيْرِ مَا
بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ
“Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan
maka bau surga haram baginya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad;
shahih)
7. ORANG YANG MEMBUNUH KAFIR MU’AHAD
Islam sangat menjunjung kesetiaan dan perdamaian. Islam
melindungi hak-hak manusia sebagaimana diatur dalam syariat. Maka seorang
muslim tidak boleh membunuh orang kafir yang terikat perjanjian dengan
pemerintah Islam (kafir mu’ahad). Jika seorang muslim membunuh kafir mu’ahad,
ia terancam tidak bisa mencium bau surga.
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa membunuh orang kafir mu’ahad, maka dia tidak akan
mencium bau wangi surga” (HR. Bukhari)
CAR,FOREX,HOME DESIGN,SEO