loading...

"GILA Dikarenakan CINTA" Kisah Nyata Ini Pantas Masuk MURI!!



 [Status KISAH NYATA ini pantas masuk MURI (Museum Ruqyah Indonesia) sebab yang melike lebih 17.000 orang, yang menshare 6000 dan yang komentar hampir 700.] 

“Mak… Aku minta kawin.” Suara itu terdengar parau menyayat hati, sepasang bola mata gadis malang itu terlihat membentuk lorong.
Nama gadis itu Yuli. Wajahnya yang ayu nampak muram, seolah cahaya di wajahnya telah pergi bersama separuh hatinya yang membuat ia terus menyebut-nyebut kalimat “Mak, aku minta kawin” bak kaset rekaman yang rusak.

Terkadang, Apabila seorang pergi dari Hayati kita ia juga membawa separuh hati kita pergi. Yuli tengah bertarung melawan kesakitan itu, meraung-raung meminta separuh hatinya kembali Supaya hatinya utuh. Namun, rindu Yuli bagaikan pungguk merindu rembulan, cinta yang telah lama ia nantikan untuk disatukan dalam bahtera rumah tangganya kandas seketika saat ia wajib menghadapi Fakta: Lamaran kekasihnya ditolak oleh orangtuanya. Kini sang gadis sarjana S1 itupun menghabiskan waktunya dengan kejiwaannya yang terganggu.

Aku melihat kesedihan mendalam di dua pasang bola mata orangtua Yuli. Mungkin mereka benar-benar merasa bersalah dengan apa yang mereka perbuat. Ibu Yuli mengerutkan dahinya, menatapku nanar dan penuh harap lalu membuka mulutnya, “Tolonglah, Ustadz… Sembuhkan anak kami, Yuli… Kami sekarang ihlas dia menikah dengan siapapun asalkan anak kami sembuh”

“Saya hanya Bisa berdoa dan berikhtiar, Bu. Saya akan mencoba meruqyah anak ibu semampu saya” jawabku tulus.

Akupun membuat suatu ramuan rendaman mujarab dari campuran daun bidara, daun sirih, jeruk nipis yang dicampur dalam seember besar air lalu meruqyahnya.
“Yuli, ke mari” Ucapku seraya menuntunnya masuk ke dalam gentong berwarna merah berisi air.

Yuli menurut Aja, akan tetapi kulihat langkah kakinya bagai mayat dalam ritual Ma’nene di Toraja. Terang sekali, ia bagai mayat berjalan. Dalam hati aku membatin, pastilah luka dalam jiwanya ini begitu dalam. Aku menjadi sangat iba di Yuli. Saat proses meruqyahnya, dengan izin Allah, aku berusaha tulus ingin menyembuhkannya, ditambah orangtuanya sangat menumpukan harapannya padaku.

Berhari-hari aku meruqyahnya Dengan Cara berkala. Lantunan demi lantunan ayat ruqyah kubacakan padanya, guyuran demi guyuran obat herbal telah tandas untuk mengobati gadis itu. Alhamdulillah, setelah sesi ruqyah ke demikian kalinya, Saat Yuli membuka matanya setelah mengerjap-kerjap beberapa kali, tatapan matanya tak lagi kosong. Allah telah mengisi kembali kehampaannya dengan Afeksi sayang-Nya. Wajah Yuli pun menghangat dan cerah dengan semangat baru. Allah Maha bagus.

di satu kesempatan Eksklusif Yuli akhirnya mencurahkan isi hatinya padaku. Airmatanya meleleh seketika wajahnya berusaha menahan luapan emosi yang membuat wajahnya merah padam.

“Ustadz, hatiku hancur sehancur-hancurnya… orangtuaku Tak menyetujuiku menikah dengan pria yang aku cintai, akhirnya entah mengapa dada ini terasa sangat nyeri, kepalaku terasa sangat sakit, dan aku Dehidrasi kesadaran. Aku baru tersadar kembali setelah bertemu dengan Ustadz”

Aku mengernyitkan dahiku, curahan hati Yuli serasa menohok ulu hatiku. Aku berbisik dalam hati, Aku Tak lebih beruntung darimu, Yuli. Aku pernah mencintai seseorang, akan tetapi belum hingga tangan ini hendak meraihnya, cintaku ia tolak mentah-mentah. Kau masih sempat diperjuangkannya, Yuli, hanya Aja terkadang takdir memang ganas melindas Asa. Membuat kita menjadi menganga-ngaga wajib menerima realita.

Cinta memang Tak selalu berakhir bahagia, terkadang bila kita terlalu menghamba di cinta manusia, kita lupa akan cinta yang hakiki, cinta di-Nya, hingga Dia menimpakan pedihnya ditinggal cinta, Supaya Asa itu kembali ditumpukan kepada-Nya. Agak lama kuhabiskan waktu untuk menasihati Yuli Supaya ia lebih kuat menata kembali kepingan-kepingan hatinya. Perkara patah hati memang tak pernah mudah untuk diatasi.

Orangtua Yuli mengulum senyum, terharu, Suka, dan luapan syukur terbit di wajah keduanya. Anak gadisnya telah kembali menjejak bumi. Berulang kali orangtua Yuli mengucapkan terimakasih padaku mengantar pulangku. Sebelum aku meninggalkan rumahnya aku menasihati orangtua Yuli Supaya mencarikan jodoh yang dicintainya dan Singkat dinikahkan.

-Selesai-



CAR,HOME DESIGN,FOREX,SEO