SYAHADAT
adalah penegasan yang membuat orang masuk Islam. Kalimat ini sangat
sederhana, dalam kalimat ini hanya terdapat penegasan bahwa hanya ada
satu Tuhan yaitu Allah SWT dan tidak ada yang lain dan bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah.
Apa yang selalu membuat saya terpesona adalah kesamaan antara Yudaisme
dan Islam. Dan saya hanya menemukan bahwa hubungan antara keduanya itu
begitu sangat kuat.
Ketika saya sudah memeluk agama Islam, saya mencoba untuk menggunakan
jilbab pertama kalinya. Selama empat pekan, saya merasa gugup
menggunakannya, tapi jilbab membuat hidup saya jauh menjadi lebih baik.
Mengenakan jilbab
Saya selalu kagum bagaimana orang bereaksi terhadap jilbab. Saya tidak
mendapatkan kesulitan yang berarti ketika menggunakan hijab. Saya kira
masalahnya adalah bahwa orang-orang di Amerika Utara melihat seorang
wanita berjilbab, sebagai orang tertindas dan tunduk. Mungkin di
beberapa negara atau dalam beberapa rezim mengira itu benar, tapi tidak
di Kanada. Di sini kami memiliki kebebasan untuk memilih. Dan saya
memilih untuk melakukan hal ini. Apa yang mereka tidak mengerti bahwa
hal itu adalah suatu kebutuhan bagi perempuan mengenakan cadar untuk
menutupi diri mereka sendiri. Hal ini telah dikatakan dalam Quran.
Saya sangat suka memakai jilbab. Saya merasa sangat senang, karena
jilbab membuat diri saya menjadi seseorang yang lebih baik. Anda tahu,
saya bahkan tidak bisa membayangkan akan keluar rumah tanpa
mengenakannya.
Ketika untuk pertama kalinya saya akan bekerja menggunakan jilbab, saya
sedikit gugup. Saya bekerja sebagai seorang asisten hukum di pusat kota,
sehingga dalam hal berpakaian agak sedikit konservatif, dan di antara
mereka tidak banyak wanita mengenakan jilbab.
Saya diterima oleh rekan-rekan saya. Akan tetapi ada sebagian juga yang
berbicara tidak mengenakan, menganggap bahwa saya terlihat lucu, dan ada
juga yang canggung ketika mereka lewat di depan meja saya.
Pengalaman terburuk, dituduh memakai jilbab hanya untuk cari suami
Pengalaman terburuk yang saya alami adalah ketika saya datang ke suatu komunitas Muslim.
Dalam perjalanan untuk melaksanakan shalat Jumat, wanita muslim lain
berkata kepada saya: “Apakah Anda masih memakai hijab Anda?”
Dan saya berkata, “Ya”
Dia berkata lagi kepada saya, “Yah, semua teman-teman saya
bertanya-tanya siapa gadis putih yang berpura-pura menjadi seorang
Muslim.”
Saya sangat sakit hati dengan perkataan wanita muslim itu, karena saya tidak berpura-pura menggunakan jilbab ini.
Orang-orang
selalu menganggap bahwa karena saya berasa dari Amerika Utara dan saya
seorang mualaf, maka apa yang saya lakukan bersifat politis. Mereka
menganggap bahwa saya memilih untuk memakai jilbab, tidak berbeda dengan
seorang Yahudi memakai “yarmulke”.
Salah satu mitos yang orang percayai adalah di mana mereka melihat
seorang wanita Amerika Utara masuk Islam karena mereka akan menikah
dengan laki-laki muslim.Tapi hal itu tidak terjadi pada saya.
Saya adalah seorang wanita Muslim yang mengenakan jilbab. Sebelum saya,
banyak wanita muslim lain yang bertemu dengan suami saya. Suami saya,
Jamal Zahabi, datang ke Kanada dari Lebanon pada 1980-an. Dia adalah
seorang Imam di Islamic Center.
CAR,HOME DESIGN,FOREX